Akankah IHSG menuju 6000 ?
August 14, 2016
IHSG, Dancing in The Storm ?
December 12, 2016

IHSG terjun bebas , mau kemana ?

ihsgterjun1

Penutupan IHSG 11 November 2016 kemarin benar benar cukup mengejutkan pelaku pasar khususnya di IHSG ,minus –  4 % ke level 5.231 ; bahkan Indeks LQ 45  turun  -5.17 % ke level 878, sementara  itu bursa regional malah ditutup mixed, dan tingkat penurunannya tidak sedalam IHSG.

112016nov-compositeb

Regional Indices

NO. Market Closed -/+
1 N225 17.374,79 + 0,18 %
2 STI 2.814,60 –  0,69 %
3 HS I 22.531,09 – 1,35 %
4 SSEC 3.169,04 + 0,78 %
5 KLSE 1.634,19 – 1,12 %

Penutupan EIDO di NYSE juga mengalami penurunan -4.46 % ke level 23.37. Berikut  chart EIDO per 11 November 2016 kemarin,

 

EIDO iShares  MSCI Indonesia

11112016eido

Penyebab IHSG anjlok

JIka melihat fundamental ekonomi  Indonesia sendiri, mengutip pernyataan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, “Ekonomi Indonesia tidak seperti pasar di luar negeri. Pertumbuhan ekonomi kita di 5,2 persen. Coba lihat Singapura enggak sampai dua persen dan Thailand di bawah tiga persen. Negara ASEAN yang pertumbuhannya di atas lima persen, ya Indonesia dan Filipina sebesar enam persen. Jadi dari pertumbuhan ekonomi, jelas kita bagus,” katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (11/11/2016) (sumber : ekbis.sindonews.com /read/1154657/33/meski-rupiah-jeblok-bi-nilai-fundamental-ekonomi-indonesia-baik-1478861303)

Lantas, semua ini karena apa ? Hello, Whats going on ? pertanyaan – pertanyaan ini sering muncul di  hari Jumat kemarin dikalangan trader ,  apakah ini Trump Effect ? pendapat saya pribadi,   dampak dari terpilihnya Donald Trump memang membuat gejolak pasar diseluruh dunia, namun juga tidak sepenuhnya jika melihat latar belakang Donald Trump sendiri  yang notabene adalah pengusaha  dan memang pasar terlihat  cenderung wait n see terhadap program program kebijakan ekonomi Trump Presidential nantinya , karena sebelumnya memang pasar berharap Hillary yang menjadi presiden terpilih ; rumor lainnya adalah naiknya tingkat suku bunga acuan The Fed dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan.  Katalis  lainnya dari sisi domestik ialah pelemahan Rupiah terhadap US Dollar yang kemarin mencapai – 1.86 % ke level Rp 13.383 per USD bahkan harga tertingginya sempat mencapai di level kisaran Rp 13.700 per USD tanggal 11 November 2016 kemarin. Namun bisa jadi juga selain faktor faktor diatas , ada faktor faktor non ekonomi yang memberi dampak terhadap penurunan indeks.

Bagaimana dengan IHSG ? Masih aman kah ?

Pada perdagangan Jumat kemarin, terlihat mayoritas sektor saham mendukung pelemahan IHSG. Hanya dua sektor saham landed di zona positif, yang pertama, masih bergerak uptrend terus sepanjang minggu, Sektor Mining + 0,97%  dan Agri + 0,88%. Penurunan terdalam pada  saham-saham di sektor aneka industri mencapai – 6,57%,

Apapun itu, dengan mengacu pada data data historikal yang ada, penurunan ini bisa jadi sifatnya temporer dan pada akhirnya market akan rebound dan koreksi ini masih dalam batas ‘aman-aman’ aja sepanjang kedepannya level support 5.128 tidak jebol, jika sampai jebol maka ini ‘alert’ dan market akan berpotensi besar ke level support berikutnya di kisaran 4.900. Tetapi benarkah akan demikian  begitu ? Time Will Tell…

Dengan melihat situasi dan kondisi diatas, dari perspektif teknikal, IHSG kemungkinan akan bergerak di level support di 5.232 sampai dengan 5.128 dan level resisten 5.300 sampai dengan 5.375 (MA50). Artinya, pergerakan pekan depan berpotensi adanya technical rebound ;  disatu sisi jika belum ada katalis positif dari domestik, IHSG diperkirakan akan lanjut ke target support berikutnya di 5.128.

Trading Strategy :

Sebagai seorang trader, seyogyanya harus sudah bisa membaca situasi pasar dan tahu kapan harus membeli dan kapan harus menjual. Kalau kita menanyakan pada diri kita sendiri,  lebih mudah mana ? Buy or Sell ? sudah pasti “Buy” akan selalu lebih mudah dibandingkan “Sell”, dikarenakan membeli bisa kapanpun kita lakukan, tetapi menjual tidak bisa kapanpun, butuh momentum yang pas.

Pesan utamanya, apapun kondisi market saat ini , sudahlah , ngga usah terlalu dipikirin, lebih baik DUGEM aja alias Duduk Gembira sambal minum teh hangat, sembari berburu saham saham ‘lapis dua’ dan blue chips yang sudah jatuh dalam namun memberikan peluang untuk terjadinya rebound, tetap perhatikan level support nya sebagai referensi sebelum entry. Ingat selalu, kalau mau menguji seberapa dalamnya air , maka jangan masukkan semua kedua kaki anda. Trade Plan dan Money Management  yang baik akan membuat anda ‘terbebas’ dari rasa galau yang berkepanjangan. Dan yang satu ini jangan dilupakan juga, BERDOA….

Good Luck ! Happy Trading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *