Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa S&P Global Ratings menaikkan peringkat kredit Indonesia menjadi investmnet grade (layak investasi), dari BB+ menjadi BBB- dengan proyeksi stabil, Jumat 19 Mei 2017 kemarin . Hal ini tentunya bisa menjadi katalis untuk masuknya dana asing yang lebih besar dan harapan saya IHSG bisa benar benar bisa ke level 6000 seperti yang sudah diulas di artikel sebelumnya. ( “Akankah IHSG menuju 6000 ?” tanggal 12 Agustus 2016)
Tentunya naiknya rating investasi ini bukan tanpa alasan, salah satu faktor penyebabnya adalah kredibilitas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di mana terdapat beberapa pos belanja negara dipangkas dengan sangat signifikan sejak pertengahan tahun lalu agar defisit bisa terjaga. Adanya program pengampunan pajak atau tax amnesty yang boleh dibilang cukup berhasil juga menjadi salah satu katalis kenaikan investasi.
Ceritanya begini nih, pada akhir minggu kemarin Jumat 19 Mei 2017,menjelang penutupan sesi perdagangan ke-2, mendadak IHSG melesat hingga 3 %, mencetak rekor baru di level 5.825, melambung hampir 10 % pada tahun ini. Yang lebih hebat lagi , kenaikan tsb terjadi dalam kurun waktu -/+ 1 jam menjelang penutupan waktu perdagangan. Saham saham blue chip menjadi pendorong kenaikan indeks. Disini semua sektor mengalami kenaikan, yang paling tinggi pada sektor infrastruktur ( 3.54 %) disusul sektor keuangan (3.45%). Berikut gambar pergerakan IHSG dari awal tahun 2017 hingga penutupan kemarin, (daily chart)
Apa artinya ini dan bagaimana selanjutnya?
IHSG sudah berada dilevel barunya , Jumat kemarin ditutup di level 5791, 88 dan sebagaiman kita ketahui level ini belum pernah dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang, tentunya kemana IHSG akan bergerak dan dimana level Resistance berikutnya-nya juga belum bisa diketahui dengan jelas jika berdasarkan histori yang ada walaupun bisa juga diprediksi dengan menggunakan Fibonacci atau tool lainnya seperti Eliiot Wave. Jadi dengan kata lain, kalau boleh saya katakan, “welcome to ‘new’ journey”
So What? , What’s next? or what we must do ? mungkin adalah pertanyaan pertanyaan yang mungkin timbul dibenak para trader pada umumnya?
Sebagaimana yang selalu saya katakan dimanapun dan kapanpun, bahwa kita tidak perlu bingung IHSG mau kemana, tahu kenapa ya? Karena kita tidak trading di indeksnya (futures) tetapi trading saham yang notabene pergerakan saham saham inilah yang menentukan level IHSG tersebut.
Jadi disini yang penting buat kita para trader, Indeks memang bisa jadi petunjuk awal untuk arah pergerakan market, namun yang penting fokus kita adalah pada saham saham yang akan kita beli atau jual. Dengan adanya momentum ini, ada baiknya kita manfaatkan untuk optimalkan profit kita dan mungkin jika ada saham saham yang nyangkut atau sudah lama tidak diperhatikan karena untuk lihat portfolio yang merah saja sudah ‘takut’ atau matanya jadi sepet atawa hati menjadi galau, hehe (maklum sudah ngalamin sendiri), mulai diperhatikan kembali , di analisa ulang, siapa tahu bisa terseret arus IHSG ke 6000 nantinya (‘ngayal’ dulu ngga apa apa kan) dan tahu jalan keluar yang nyaman buat trader itu sendiri entah itu cutloss yang minim atau malah taking profit.
Yang kedua, momentum kenaikan ini harus kita imbangi dengan kewaspadaan, ada saham saham yang walaupun sudah mengalami kenaikan besar akan tetap naik lagi dan ada juga saham saham yang sudah naik begitu tinggi akan ter koreksi, jadi apapun itu pada akhirnya milikilah Trading Plan dalam kondisi apapun, sehingga tahu kapan waktu yang ‘terbaik’ untuk entry atau out dalam sebuah posisi.
Akhir kata, saya tutup dengan kutipan dari Sun Tzu, (maaf kalau belum tahu siapa Sun Tzu silakan tanya ke Mbah atau Om atau Ibu Google yaa). 🙂
” Jangan bergerak kecuali anda melihat adanya keuntungan, jangan menggunakan pasukan kecuali ada yang ingin dikalahkan, Dan jangan bertempur kecuali dalam posisi kritis” SUN TZU
Good Luck, Happy Trading All…………
Disclaimer ON
WhatsApp us